aktivitas pasca kampusbuah pikiran

Jadi Panitia Wisuda

Rasanya baru kemarin ini wisuda, eh ternyata udah waktunya wisuda lagi. Memang untuk tahun 2011 ini Universitas Andalas mengadakan wisuda sebanyak 4 kali dengan alasan agar lulusan tidak terlalu lama menunggu waktu wisuda sehingga dapat segera melamar pekerjaan. Ya, boleh lah alasan itu diterima, namun bagi Yudha tidak ubahnya seperti obral sarjana. Wisuda periode pertama bulan 26 Februari, lalu wisuda ke 2  tanggal 28 Mei. Hanya 3 bulan saja jaraknya, pastinya yang sedang mengerjakan tugas akhir atau skripsi tentu akan berusaha agar dapat selesai secepatnya, kalau perlu dosen pembimbing memohon ke dosen pembimbing agar dicepatkan saja biar bisa wisuda periode ini.

Tapi bukan hal diatas yang ingin Yudha bahas, ada hal baru yang baru saja Yudha alami, dan tidak ada salahnya untuk dibagi. Begini:

Tiba-tiba ada sms masuk dari kak Ira (rekan di dekanat Ekonomi) menanyakan nama lengkap Yudha, lalu sms Yudha balas dan terus bertanya, untuk apa kak? Dia membalas untuk dimasukkan ke dalam panitia. Panitia? Panitia apa?

Besoknya di kampus Yudha bertanya kembali, dimasukkan ke dalam panitia apa? Lalu dia jawab, untuk dimasukkan ke dalam panitia wisuda. Oh…jadi nama Yudha masuk panitia wisuda ya. Kak Ira lalu melanjutkan bahwa yang jadi panitia akan dapat uang transportasi. Lumayanlah tuk tambah uang jajan.

Panitia disini adalah panitia wisuda fakultas. Jadi setelah secara simbolik diwisuda oleh universitas di auditorium, masing-masing wisudawan/wati kembali ke fakultas masing-masing untuk diwisuda (pemindahan jambul). Ini yang dimaksud dengan wisuda fakultas.

Layaknya sebuah acara tentu harus ada panitia yang menyiapkan segala kebutuhan acara agar berjalan dengan lancar. Tapi dengan Yudha jadi panitia, apa yang bisa Yudha bantu? Sesuai dengan kebiasaan yang Yudha alami selama jadi panitia pada acara kampus, selalu ada rapat dan rapat, namun untuk kali ini tidak ada. Aneh, namun Yudha anggap biasa saja, mana tahu karena wisuda adalah acara rutin jadi tidak perlu persiapan khusus. Mungkin pada hari H baru ada tugas. Yudha pun diminta untuk datang pagi pada hari wisuda tersebut.

Pada hari wisuda, pagi-pagi sekitar jam 7.30 Yudha sudah sampai dikampus, waktu itu dianterin oleh kak Marde. Yudha langsung ke fakultas saja dan langsung menuju dekanat.

Tiba di dekanat Yudha ketemu dengan beberapa orang pegawai, mereka bilang, tugas kita nanti pas acara wisuda fakultas, jadi sekarang kita bisa santai dulu. Saat itu masih jam 8, biasanya acara wisuda universitas berlangsung sekitar 2 jam, karena waktunya masih lama, dari pada bengong, Yudha memilih tuk ke lantai 2 dan online.

Karena keasikan online ternyata waktu sudah jam 10 saja, Yudha berencana tuk ke audit, mana tau ada yang bisa di tolong. Tapi sebelum itu Yudha sempat bertanya sama petugas clening service yang mau ke audit. “Apa aja kegiatan di audit tu ni?” lalu dia menjawab tidak ada, paling-paling melihat orang lalu lalang. Wah kalau hanya berdiri melihat orang lewat, mending Yudha tetap di dekanat saja, bisa duduk, bisa online, dan tentunya bisa unduh film.

Sekitar jam setengah 11 datang orang bagian keuangan membawa snack dan nasi tuk makan siang. Sekitar jam 12 lantai 2 dekanat menjadi ramai, setelah Yudha cari tahu ternyata ada pembagian jatah makan siang dan uang transportasi. Karena Yudha asik berselancar di dunia maya, Yudha ditegur tuk segera mengambil makan siang dan mengisi absen.

Pas mengisi absen Yudha lihat judul absenya adalah Panitia Wisuda 2 Periode 2011 Fakultas Ekonomi. Ada amprah juga yang dibagikan yang berjumlah Rp 100.000 sebagai uang transportasi. Yudha lihat keterangannya ternyata Yudha tercatat sebagai anggota seksi perlengkapan. Dan ternyata setelah Yudha amati semua lembar absen tersebut, jumlah panitia wisudanya ada 192 orang. Busyet…banyak amat.

Yudha cari tahu ternyata jumlah lulusan tuk wisuda periode 2 ini ada sekitar 132 orang. Jadi kesimpulan pertama adalah jumlah panitia lebih banyak dibanding dengan jumlah lulusan.

Dari nama-nama panitia yang Yudha baca dan jumlah yang banyak, maka kesimpulan kedua adalah semua pegawai dan karyawan di fakultas dimasukkan jadi panitia wisuda. Ckckck…

Melihat kehadiran Yudha yang tidak terlalu diacuhkan dan tidak berkontribusi, maka kesimpulan ke 3 adalah: jumlah panitia yang terlalu banyak tidak efektif dan efisien. Tidak efektif karena hadir tidak hadirnya Yudha pas wisuda ternyata tidak ada pengaruhnya, yang Yudha lakukan hanya datang, duduk di dekanat, online dan mengunduh film. Sedangkan tidak efisien karena semua panitia mendapatkan amprah uang transportasi, baik dia berkontribusi terhadap acara, misalnya sebagai penjaga absen atau yang tidak berkontribusi sama sekali, seperti Yudha contohnya.

Tentu akan lebih efektif dan efisien jika jumlah panitia disesuaikan dengan kebutuhan, bukan sesuai dengan keinginan atau kebiasaan jika memang semua pegawai dan karyawan di fakultas harus jadi panitia wisuda, padahal sebagian dari mereka tidak ada kontribusi sama sekali terhadap kelancaran acara. Atau ini merupakan wujud dari keadilan dalam rangka distribusi atau pemerataan pendapatan yang hanya dapat dilakukan pada momen-momen tertentu. Entahlah. Yang jelas kejadian seperti ini tentu harus dievaluasi, karena ada peluang efisiensi.

Apapun itu, Yudha tidak tahu apakah hal yang sama terjadi di fakultas lain. Jika hal yang sama terjadi juga, dapat kita hitung berapa penghematan yang dapat diraih. Terlepas dari semua itu, uang amprah tetap Yudha ambil. Hehehe…

 

3 Jun 2011

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *