aktivitas pasca kampus

Ikut Survei LSI bagian 2

Selasa, 5 April 2011

Menjelang jam 12 dapat telepon dari Marde bahwa disuruh berkumpul di kantor sekitar jam 13.00, bawa baju sekalian karena kita akan berangkat. Setelah selesai makan siang Yudha (dengan motor pinjaman) langsung berangkat ke kantor LASP. Tiba disana kok sepi, masuk ke dalam dilihat Marde sedang menyusun kuisioner dan baju. Bah..ini mah bakalan tertunda lagi berangkatnya.

Ternyata ada 400 kuisioner yang akan diisi melalui wawancara yang tersebar di 40 lokasi di Kabupaten Bungo (10 kuisioner/lokasi). Jumlah surveyor ada 35 orang, berarti ada surveyor yang mendapat 20 buah kuisoner. Pembagian lokasi didasarkan pada kelurahan. Yudha, Rizqi Azmi dan Marde berada dalam 1 kecamatan, yaitu Kecamatan Pelepat Ilir tapi beda kelurahan. Yudha Kelurahan Padang Palangeh, Rizqi Azmi Kelurahan Kuamang Jaya, dan Marde di Kelurahan Bangun Harjo.

Setiap responden yang selesai diwawancarai diberikan sebuah kaos oblong LSI sebagai tanda terima kasih, jadi selain dapat 10 kuisioner, kami juga dapat 10 buah kaos + 1 untuk surveyor sendiri. Rinciannya sebagai berikut:

  1. 10 Kuisioner yang bernomor urut tercetak (soal berbentuk objektif)
  2. 1 lembar Formulir Acak RT
  3. 5 lembar Formulir Acak KK (Kepala Keluarga)
  4. 1 buah buku bantu responden (isinya pilihan jawaban kuisioner)
  5. 11 buah kaos oblong LSI

Metode surveinya menggunakan tabel acak atau random sampling, langkah-langkahnya sebagai berikut:

  1. Pertama sekali kita minta data jumlah RT di Kelurahan, kita membutuhkan 5 RT dimana masing-masing RT mendapatkan 2 kuisioner (kuisioner bernomor ganjil respondennya laki-laki dan kuisioner genap   resspondennya perempuan)
  2. Jika RT > 5, maka kita gunakan tabel acak untuk memilih 5 RT. Jika RT < 5, maka sebaran kuisioner ditentukan berdasarkan jumlah KK yang ada dalam 1 RT dengan asas proporsional. RT dengan KK yang lebih banyak mendapatkan kuisioner yang lebih banyak juga.
  3. Jika kita telah mendapatkan RT yang akan didatangi untuk disurvei, maka data yang kita perlukan selanjutnya adalah jumlah KK.
  4. KK diurutkan berdasarkan abjad, dan dipilih secara acak menggunakan tabel acak yang telah disediakan.

Kurang lebih seperti itulah cara untuk memilih responden, dan memang agak sedikit merepotkan namun tidaklah terlalu susah.

Menjelang jam 15.00 WIB semua surveyor telah dibagikan kuisioner dan baju kaos serta uang jalan atau uang OP. Untuk masing-masing orang mendapatkan Rp 450.000, dan bagi mereka yang kebagian kuisioner sebanyak 20 buah maka uang OPnya Rp 650.000. kalau Yudha piker-pikir sih seharusnya dapat Rp 900.000, karena yang 10 kuisioner saja dapat Rp 450.000, seharusnya yang 20 kuisioner dapat 2 kali lipat. Tapi Yudha tidak mau berspekulasi terlalu jauh, mana tahu ini sudah merupakan aturan.

Melihat Marde yang belum siap-siap, maka setelah mendapatkan uang OP, Yudha pun mengantarkan Marde ke kostnya, Yudha kirain langsung berangkat, eh ternyata dia belum makan dan siap-siap. Dari pada menunggu lebih baik Yudha pulang dulu untuk mandi.

*****

Kami baru berangkat sekitar jam 17.00 WIB, namun kami tidak langsung ke Muaro Bunga, namun ke Solok terlebih dahulu dan bermalam di sana (bermalam dirumah Marde). Selama dirumah Marde kami sibuk menghubungi teman yang berasal dari Muaro Bungo untuk menanyakan kondisi daerah yang akan kami tuju, selain itu mana tahu ada juga tempat menginap selama kami survei.

Akhirnya kami mendapatkan kontak person calon teman yang akan kami temui di Muaro Bungo, termasuk disana ada teman juga yang bernama Nofaldi yang juga bekerja di Askes Muaro Bungo. Maka dengan demikian tahap persiapan kami anggap selesai. Karena kami tidak perlu lagi memikirkan tempat menginap disana karena ingin menghemat uang OP. Hemat.

Sebelumnya                                                                                        Bersambung…

14 Apr 2011

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *