waktu kuliah dulu

kapan lahirnya negara KM UNAND?

Benarkah konsep student state yang kita terapkan hari ini?

Benarkah BEM KM organisasi yang tak memiliki pewarisan? kesalahan yang barusan terjadi di kementrian dalam negri merupakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu terjadi…. jika warisan pemecahan permasalahan tersebut ada… semoga ini dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua…

Jaya mahasiswa.?….

Itulah yang terbaca ketika membuka grup sahabat dagri bem km unand , bukan pertanyaan yang aneh tapi kesal juga membaca percakapan yang terjadi setelah pertanyaan tersebut..dengan pemahaman secukupnya akan coba Yudha jawab

  1. Lahirnya Negara BEM KM UNAND?

Ini pertanyaan gampang, jawaban sudah tersedia, tinggal membaca saja. Terbentuknya Negara KM UNAND dapat dilihat pada pembukaan UUD KM UNAND yaitu pada tanggal 15 November 1998 . Gawat kalau para menteri tidak membaca dengan benar semua ini. Ada pernah baca UUD KM UNAND kawan-kawan?…tentu saja yang terbaru hasil perubahan ke 5 belum Yudha baca…

Walaupun masih menyisakan perdebatan apa benar tanggal segitu lahirnya? Ada satu hal lagi sumber yang dapat dijadikan pijakan, baca BUKU SALINGKA UNAND! Pada buku Salingka UNAND tahun 2009 hal 47 dalam SK Rektor mengenai organisasi kemahasiswaan Universitas Andalas, konsideran pada bagian memperhatikan ditulis:

“Hasil Musyawarah Besar Senat Mahasiswa Universitas Andalas V bulan November 1998.” Sudah dilihat dan dibaca belum?

Pada saat itu walapun namanya bukan BEM tapi masih Senat Mahasiswa, yang patut dijadikan catatan adalah itulah saat pertama kali pada leluhur bersepakat untuk BERSATU (ini seperti nama Kabinet BEM KM UNAND 2009-2010) dalam 1 wadah yang saat itu dipimpin oleh abang kita Husni Kamil Manik (Ketua KPUD Sumatera Barat Sekarang). Untuk lebih lengkapnya dapat diklik disini

Heran, kalau tidak salah pada saat silaturahim Tim Formatur Dewan Alumni BEM KM UNAND sudah disampaikan, silahkan dilihat pada catatan akun facebook DPM KM UNAND! Tapi kelihatannya saran ini tidak didengar, atau sedang bertengkar manis dengan DPM sekarang? Sehingga untuk melihat akun facebook tetangga kita aja tidak mau, segitunya. Terima kasih buat saudara seperguruan saya saudara Hendra Tanjung atas tulisannya.

Kok tidak berkesan alias banyak orang yang tidak tahu? tentu saja, karena ini bukanlah suatu peristiwa yang se-spektakuler Proklamasi kita dimana di siarkan secara langsung melalui RRI, lagi pula pengarsipan ala mahasiswa memang masih belum bagus.

  1. Benarkah konsep Studentstate yang kita pakai saat ini?

Pernah search di google apa itu studentstate? Ya jelas hampir tidak adalah…namanya juga literatur yang tidak ada dalam buku. Tidak ada literatur tata Negara yang menyebutkan kata studentstate, itu kan buatan mahasiswa saja.

Yang perlu dipahami adalah bukan yang BENAR, tapi yang COCOK. Pertanyaan yang pas adalah cocoklah atau sudah tepatkah konsep studentstate yang kita terapkan sekarang? Itu baru oke. Kalau benar? Apa dasarnya? Literatur dan penelitian tentang studentstate rasanya tidak ada, tapi kalau pengumpulan tentang bentuk studentstate seperti Keluarga Mahasiswa, Pemerintahan Mahasiswa, Republik Mahasiswa, Masyarakat Mahasiswa, Dewan Mahasiswa dan lain sebagainya ada, silahkan minta bahanya pada Berly Surya Dharma karena beliau pernah ikut seminar di UNP tentang tata kelola pemerintahan mahasiswa.

Mengenai sejarah konstitusi kita yang memang kurang terlacak sejarahnya, ada sebuah nama yang dapat disarankan yaitu bang Dodi Febrizal dan Mustaqim Nasra. Beliau termasuk saksi sejarah, kalau terlalu jauh saudara M Rizqi Azmi rasanya cukup paham juga.

Terakhir konstitusi kita mengalami perubahan yang kelima yang menyebutkan bahwa bentuk Negara kita adalah Negara Republik. Ada paham Negara republic itu bagaimana? Baca saja buku tata Negara SMA ada disana tu!

Dan yang terakhir…

  1. Benarkah BEM KM organisasi yang tak memiliki pewarisan? kesalahan yang barusan terjadi di kementrian dalam negri merupakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu terjadi…. jika warisan pemecahan permasalahan tersebut ada… semoga ini dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua…

Kok pewarisan, emang BEM KM itu warisan yang turun temurun diturunkan dari satu genarsi ke genarasi lain? Kita ganti saja dengan transfer ilmu dn informasi. Transfer informasi secara kuantitatif jelas ada, LPj dua terakhir sebagai bukti, tapi kalau secara kualitatif sih kurang ada rasanya.

Umumnya yang terjadi adalah pemahaman yang hanya tersimpan dan didapat oleh beberapa orang dan kurang di dokumentasi ke dalam tulisan, lalu ketika masa di BEM KM usai, semua dibawa pergi. Untung-untung kalau masih meninggalkan catatan, masih dapat dilihat, itupun kalau tidak termasuk ke dalam kategori sampah saat goro sekre pertama (saya juga).

Sebenarnya ini bisa diminimalisasi dengan cara BERTANYA. BERTANYA NAPA? Kan gratis tuh.

Sepertinya budaya bertanya sudah mulai kurang diantara kita. Bertanya pada para pendahulu yang lebih paham (bukan berarti Yudha yang paling paham, mungkin kalau dulu Yudha bertanya pada bang Dolla mengenai pertemuan mahasiswa ASEAN, acara Simposium Internasional kami tetap terlaksana, tapi apa boleh buat, saat itu Yudha tidak tahu), toh masalah yang dihadapi dari masa ke masa adalah masalah yang hampir sama.

Mengenai data, kita memang harus banyak berbenah disana, kalau untuk yang ini harus kita mulai sedikit demi sedikit dan konsisten.

Mohon maaf kalau ada ketikan yang menyinggung, jangan sampai kita sibuk berdebat sesama kita (sesama dalam 1 masa kepengurusan) mengenai sejarah yang kita sendiri kurang ilmu dan pengetahuan mengenainya karena kita tidak pernah mengalaminya.

Terakhir, people become fool because he stops asking question.

 

7 Nov 2010

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *