waktu kuliah dulu

Indonesia Lemah atau Malaysia Kuat?

Dalam rangka memaknai hari Sumpah Pemuda  dan sekaligus memanfaatkan kedatangan staf ahli DPR-RI yaitu bang Sandyudha yang hadir ke Universitas Andalas untuk lauching bukunya yang berjudul “ Aku Anak Emas Ibuku-Hadiah bagi Ibu Pertiwi atau Berbaktilah”, (lupa Yudha) menurut informasi yang Yudha dapat, Departemen Luar Negeri BEM KM UNAND melakukan gerak cepat untuk melaksanakan sebuah seminar nasional dengan tema “Indonesia Lemah atau Malaysia Kuat”.

Dari acara yang disetting oleh panitia susunan pemateri pada awalnya adalah bang Arya Sandhiyudha As sebagai Staf Ahli DPR-RI bidang pertahanan, dan rekan seperjuangan Yudha yaitu kabro alias saudara Rizki Kurniawan N sebagai ahli kemasyarakatan (hahahha…siapa yang punya ide ni).

Dalam perkembangannya kabro ini tidak bisa karena kesibukan dalam menjalankan perusahaannya sekaligus mengerjakan skripsinya sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana, pada akhirnya kabro digantikan oleh bang Dolla Indra pemilik cybermuslim.net . Menurut Yudha bang Dolla adalah seseorang yang ahli dalam berbagai bidang, mulai dari Politik dan Sosial (pernah menjadi Menlu BEM KM UNAND 2007-2008), seorang pengusaha, aktifis tingkat nasional (ILMMIPA dan BEM SI) dan seorang kepala rumah tangga yang baik, namun sepertinya beliau kurang ahli di bidang sendiri (beliau masih tercatat sebagai mahasiswa Kimia UNAND…hahahha…..bercanda bang).

Acara tidak dimulai sesuai jadwal, maklumlah, jadwal yang tersebar di pamflet bukan  jam acara dimulai, tapi jam dimana peserta harus berkumpul. Ruangan penuh, diskusi terjadi dengan menarik dan tidak ada doorprize.

Yang menggelikan adalah pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan Sumpah Pemuda oleh semua hadirin, pada hari itu Rizki FM lah yang menjadi bintang. Tapi tidak apa-apa namanya juga belajar.

Acara dibuka secara langsung oleh Dedi Azhari selaku Wakil Presiden mengingat tidak ada perwakilan pimpinan yang hadir, apa ini efek dari aksi yang BEM KM lakukan terkait masalah ICT dan BSS dulu. Sebagai moderator siapa lagi kalau bukan menteri luar negeri yang sedang menjabat, Berly Surya Dharma .

Diakhir acara Yudha sempat membeli buku karya bang Sandyudha, ketika mau membayar baru Yudha sadar bahwa duit tidak ada dan kartu ATM hilang, padahal buku telah ditandatangani oleh pengarangnya sendiri. Dengan sigap Yudha langsung menghampiri Sekmenlu alias saudari Sisri Handayani untuk minta penangguhan pembayaran (waduh…kok miskin kali rasanya nih), tapi, apa coba tanggapan Sisri? Dengan bicara tanpa menatap dia berkata: pakai aja uang sisri dulu, wah kebetulan…mantap bana tu..hahahaha…dengan hari senang Yudha bilang ke panitia buku ini kak Sisri yang bayar (makasih kak Sisri). Sampai tulisan ini di posting, uangnya belum Yudha ganti.

Menurut Yudha, seminar kali ini bagus karena memberi tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan kedua Negara, walaupun tidak ada hasil yang konkret yang dapat dilakukan agar ketegangan kedua Negara tidak terjadi lagi.

Bagi teman-teman yang ingin merasakan atmosfer seminar, kebutulan Yudha ada rekaman suaranya, insya aLLah kualitas suara bagus dan jernih. Silahkan! Jangan lupa komenya!

Seminar Nasional disini

8 Nov 2010

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *